Gus Iqdam, ulama kharismatik di kalangan masyarakat, baru-baru ini mengungkapkan pendapatnya mengenai sebuah video yang beredar luas di media sosial. Video tersebut menampilkan sebuah kejadian dimana beliau sedang diserbu oleh sejumlah penjual minuman saat tengah memberikan tausiyah. Insiden ini menjadi sorotan utama terutama setelah kasus viral serupa yang menimpa Gus Miftah beberapa waktu lalu.
Kesalahan-kesalahan saat kejadian itu berlangsung menjadi fokus utama perbincangan Gus Iqdam. Dengan sikap bijaksana, beliau menyinggung beberapa aspek yang patut kita pertimbangkan bersama. Gus Iqdam menekankan bahwa setiap insiden memiliki pelajaran yang dapat dipetik, tidak terkecuali kejadian penyerbuan oleh penjual minuman yang terekam dalam video tersebut.
Pertama, beliau menyoroti perilaku penjual minuman yang memutuskan untuk merubungi beliau tanpa pertimbangan yang matang. Dalam pandangannya, aksi tersebut mencerminkan kurangnya kesadaran terhadap konteks dan situasi saat mencoba menjual barang dagangan mereka. Gus Iqdam mengajak kita untuk memahami bahwa setiap keadaan memerlukan pendekatan yang berbeda,
profil selebriti dan kepekaan itu sangat penting dalam berinteraksi dengan sesama.
Kedua, beliau mengkritik reaksi komunitas maya yang terlalu cepat menghakimi tanpa mencari tahu latar belakang dan konteks lengkap dari suatu peristiwa. Menurut Gus Iqdam, terlalu sering kita terjebak dalam pola pikir hitam dan putih, segera menarik kesimpulan tanpa berusaha memahami nuansa dari sebuah cerita. Oleh karena itu, beliau mengimbau agar lebih banyak empati dan pemahaman diberikan sebelum mengeluarkan pendapat.
Ketiga, Gus Iqdam memaparkan tentang pentingnya kesabaran dan lembut dalam menyikapi gangguan seperti yang terjadi pada dirinya. Meskipun terlihat sepele bagi sebagian orang, beliau mengingatkan bahwa bagaimana kita merespon situasi menunjukkan kepribadian kita sejati. Dalam ajaran agama, kesabaran merupakan sebuah kevirtusan yang dihargai tinggi dan seringkali menjadi kunci dalam menyelesaikan konflik.
Apa yang terjadi pada Gus Iqdam dan video yang viral tersebut, sejatinya menjadi refleksi bagi masyarakat untuk senantiasa memperbaiki sikap, memperkuat empati, dan mengedepankan diskusi yang konstruktif. Beliau mengakhiri pesannya dengan harapan agar kejadian serupa dapat dihindari di masa depan dan menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk menjadi individu yang lebih baik lagi.
Dalam penutup pembahasan, Gus Iqdam mengajak semua pihak untuk belajar dari setiap kejadian. Seorang ulama tidak hanya mengajarkan tentang agama, tetapi juga bagaimana menjalani kehidupan dengan bijak dan penuh kasih sayang. Peristiwa ini, walau tampaknya kecil, menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam setiap tindakan dan perkataan, mengingatkan kita untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.